Berhentilah Mengeluh di Media Sosial - Islam Solutif

Berhentilah Mengeluh di Media Sosial

Berhentilah Mengeluh di Media Sosial

Jangan pernah membagi gundah gulana kita di media sosial


Media sosial (medsos) seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan kawan-kawan dewasa ini telah mengubah cara kita menyikapi sesuatu. Termasuk cara kita berdoa dan mengeluh.

Tapi tahukah Anda, Sohib Solutif, sesungguhnya ketika kita suka mengeluh di Facebook, maka secara tidak langsung kita telah membuka kejelekan dan borok sendiri.

Padahal, bukankah Allah menyuruh kita untuk menyimpan aib dan kejelekan kita sendiri rapat-rapat?

Anehnya, kalau mau jujur, sering kita menemui itu di status-status pengguna medsos. Ada saja teman kita, atau bahkan kita sendiri, yang sedikit-sedikit mengeluh di medsos.

Lho, apa salahnya mengeluh? Bukankah itu cara untuk menyalurkan emosi? Bukankah mengeluarkan emosi baik baik bagi kesehatan? Apalagi bila tanpa perlu menzalimi orang lain?

Betul. Namun, menyalurkan emosi tidak sepatutnya dilakukan di ruang publik semacam medsos. Sebab, tindakan itu akan membuat kita terlihat lemah, tidak pandai bersyukur, dan emosional.

Seorang muslim dituntut untuk tegar dan segar. Minimal, tidak mudah mengeluh di tempat umum. Jika hendak mengeluh, mengeluhlah kepada Allah. Dialah yang akan menghapus setiap luka di hati kita. Dialah yang akan melapangkan dada kita dan mengeringkan air mata kita selepas bersujud kepada-Nya.

Curahkan segala keluh kesah hanya kepada-Nya, sembari berdoa memohon kekuatan. Itulah cara terbaik seorang muslim. Cara yang dianjurkan agama.

Bukannya malah berbagi kesialan lewat beranda medsos. Orang yang tidak suka dengan kita akan tambah senang, sementara orang yang suka dengan kita akan menjaga jarak, “Apaan, sih, Fulan ini!”

Kalaupun ada yang coba menenangkan kita dengan sebuah solusi, kecil kemungkinannya solusi itu pas dengan kebutuhan kita. Karena dia pasti tidak paham dengan permasalahan kita secara menyeluruh.

Bismillah! Yuk, mulai sekarang stop mengeluh di medsos! Ingat, inna ma'al 'usri yusran, di balik kesulitan itu selalu ada kemudahan. Setuju, Sohib Solutif?

- Penulis: Ibnu Permadi
Please write your comments